Arsip untuk Juni, 2010

Metode Pembelejaran Ikuiri sebagai Alternatif

SALAH satu proses pembelajaran yang berorientasi siswa (student oriented) antara lain adalah model inkuiri. Kata inkuiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu kata kerja intransitive yang sama artinya dengan to investigate, kemudian kata itu berkembang menjadi kata benda inquiry yang memiliki makna sama dengan investigation (Hornby, 1981). Echols dan Shadly (1986) memberikan batasan terhadap kata to inquire yang berarti “menyelidiki” kemudian ber-kembang menjadi kata benda inqury yang berarti “penyelidikan”.

Kemudian kata inquiry digunakan sebagai istilah model pembelajaran yang dikembangkan oleh Suchman (1962) yang dikenal dengan model pelatihan inkuiri. Model ini merupakan salah satu bentuk mengajar yang diambil oleh Joice dan Well (1967) dari Suchman. Menurut model ini siswa dituntun pada fenomena penyelidikan yang didasarkan pada konfrontasi intelektual yang dilakukan partisipan aktif dalam penyelidikan ilmiah.

Gambaran diatas menggambarkan bahwa semua mata pelajaran bisa menggunakan model ini apabila guru mampu memformulasikan isi kurikulum pada suatu masalah yang dikembangkan pada situasi yang akan diselidiki siswa. Model pembelajaran inquiri ini berorientasi pada suatu perkembangan jiwa siswa secara mandiri dengan menggunakan metode ilmiah dan memanfaatkan karakteristik jiwa anak sebagai partisipan aktif dalam penyelidikan ilmiah yang mempunyai keingintahuan. Dalam hal ini tugas guru adalah membimbing dengan menggunakan metode ilmiah sehingga diharapkan siswa akan menemukan sesuatu yang baru berdasarkan penyelidikannya sendiri.
Baca lebih lanjut

Hakikat Pembelajaran Inkuiri

TUJUAN dari pembelajaran setidak-tidaknya seorang guru menanamkan tiga domain, yakni, kognitif, afektif dan psikomotor dan ketiga domian itu secara langsung akan tertanam pada setiap siswa yang mengikuti suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu, yang paling mendasar di pafami oleh guru adalah melatih siswa untuk berpikir, memecahkan masalah dan menemukan sesuatu bukan merupakan tujuan pendidikan yang baru. Demikian pula halnya dengan strategi pembelajaran penemuan, inkuiri atau induktif. Inkuiri, pada tingkat paling dasar dapat dipandang sebagai proses menjawab pertanyaan atau memecahkan permasalahan berdasarkan fakta dan pengamatan. Siklus inkuiri terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menyelidiki, menganalisa dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya. Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis (Star, 200).

Apa yang dikatakan Arends (1994) “The overal goal of inquiry teaching has been, and continues to be, that helping student learn how to ask question, seek answers or solution to satisfy their curiosity, and building their own theories and ideas about the world”. Pada prinsipnya tujuan pengajaran inkuiri membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban atau pemecahan untuk memuaskan keingintahuannya dan untuk membantu teori dan gagasannya tentang dunia. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan tingkat berpikir dan juga keterampilan berpikir kritis.
Baca lebih lanjut

Inkuiri Terbimbing

BANYAK model pengajaran dan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru di dalam memberikan pembelajaran kepada siswanya. Penggunaan berbagai macam model pembelajaran akan dapat memberikan kesan positif terhadap hasil belajar siswanya, dan dari berbagai penelitian yang dilaksanakan oleh pakar pendidikan, pemerhati pendidikan, praktisi pendidikan dan mahasiswa tahun terakhir di mana mereka dipersyaratkan membuat atau menyusun tugas akhir, baik sarjana, magister atau Doktor, sepakat bahwa apabila guru menggunakan model pembelajaran yang tepat dan mampu memberikan dampak terhadap dominasi siswa dalam belajar seperti kreatif, aktif, inovatif dan menimbulkan suasana menyenangkan. Maka, akan berdampak positif terhadap hasil belajar yang dicapai siswanya.

Salah satu dari model pembelajaran yang dapat digunakan dan dimplementasikan oleh guru apa yang disebut model pembelajaran Inkuairi. Inkuiri berasal dari kata inquire yang berarti me-nanyakan, meminta keterangan, atau penyelidikan, dan inkuiri berarti penyelidikan. Siswa diprogramkan agar selalu aktif secara mental maupun fisik.
Baca lebih lanjut

Pembelajaran Sastra

Tujuan utama dari pembelajaran sastra adalah untuk membentuk sikap siswa yang apresiatif dan kreatif terhadap sastra dan bahasa secara umum. Namun, bukan berarti sastra juga tak memberi sumbangan terhadap perkembangan budi pekerti. Karena jika siswa atau mahasiswa sudah mampu bersikap apresiatif terhadap karya sastra, maka mereka sekaligus juga mampu menangkap nilai-nilai dan amanat yang ada dalam karya tersebut. Mengapa demikian?

Sebuah karya sastra, misalnya karya yang monumental semacam Mahabhatara dan Ramayana, memberikan amanat penting yang bisa menuntun seorang manusia dalam menjalankan hidupnya di dunia nyata, Artinya selain belajar menilai karya sastra, siswa juga bisa menyerap nilai budi pekerti yang terkandung di dalam karya itu.

Agar karya sastra bisa dipelajari dengan baik sehingga merangsang siswa untuk apresiatif maka sastra itu harus diajarkan dengan enak, menarik dan kreatif. Hal yang pertama harus dilakukan dalam pelajaran sastra itu siswa harus mampu menilai karya sastra. Siswa memahami teks sastra, baik segi instrinsik maupun ekstrinsik. Dalam pembelajaran sastra di sekolah hal ini masalah pemahaman sastra ini sangat memprihatinkan karena kegiatan “menilai” karya sastra baru sebatas pengetahuan (knowledge) yang berkutat pada apa itu sastra, siapa pengarangnya dan lain-lain.
Baca lebih lanjut

Sk dan KD Bahasa Indonesia SMA

A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.
Baca lebih lanjut

Mari Berdeklamasi (Mendeklamasikan Puisi)

Seperti telah dijelaskan bahawa berdeklamasi itu membawakan pantun, syair dan sajak atau puisi. Kemudian apakah cukup hanya asal membawakan saja? Tentu tidak! Berdeklamasi, selain kita mengucapkan sesuatu, haruslah pula memenuhi syarat-syarat lainnya. Apakah syarat-syarat itu? Sebelum kita berdeklamasi, kita harus memilih dulu pantun, syair, sajak apa, yang rasanya baik untuk dideklamasikan. Terserah kepada keinginan masing-masing.
Yang penting pilihlah sajak atau puisi, pantun atau syair yang memiliki isi yang baik dan bentuk yang indah dideklamasikan. Mengenai hal isi tentunya dapat minta nasihat, petunjuk dan bimbingan daripada mereka yang lebih berpengalaman dan berpengetahuan atau ahli dalam bidang deklamasi.
Kalau kita sudah memilih sebuah puisi misalnya, tentu saja boleh lebih dari sebuah. Hal ini sering terjadi dalam sayembara yang dikira harus terdiri puisi wajib dan puisi pilihan. Nah, sesudah itu, lalu apa lagi yang harus kita perbuat? Maka tidak boleh tidak harus mentafsirnya terlebih dahulu. MENAFSIR PUISI.
Baca lebih lanjut

Guru Profesional: Untuk Pendidikan Bermutu

Oleh: H. Moh Surya

Istilah “profesi” sudah cukup dikenal oleh semua pihak, dan senantiasa melekat pada “guru” karena tugas guru sesungguhnya merupakan suatu jabatan professional. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih tepat, berikut ini akan dikemukakan pengertian “profesi” dan kemudian akan dikemukakan pengertian profesi guru. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetepi memerlukan suatu persiapan melelui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Ada beberapa istilah lain yang dikembangkan yang bersumber dari istilah “profesi” yaitu istilah professional, profesionalisme, profesionalitas, dan profesionaloisasi secara tepat, berikut ini akan diberikan pengkelasan singkat mengeni pengertian istilah0istilah tersebut.
Baca lebih lanjut

Prajabatan Golongan III Angkatan 3 Kabupaten Ciamis 2010

Kawan telah menjadi bagian dari cerita kehidupanku walau hanya 2 Minggu, kita kan slalu tetap bersama untuk mempererat persaudaraan. Semoga kita semua selalu ada dalam bimbingannya, Amin.